- Dalam debat capres kedua pada Minggu (17/2) malam kemarin, Jokowi bercerita pernah tengah malam bedua saja dengan sopirnya untuk melihat kondisi nelayan di Tambak Lorok, Semarang. Cerita itu dibenarkan oleh warga sekitar.

Kedatangan Jokowi ke daerah Tambak itu pada 3 Februari lalu selama 90 menit. Jokowi ingin meninjau proyek dan menanyakan keberadaan nelayan. Tapi bukan tengah malam, melainkan Pukul 21.00 WIB.

"Benar, dia datang pukul 21.00 WIB pas saya sedang nongkrong di warung. Saya saksinya. Ada mobil jalan, dan ada seorang datang. Saya kira orang proyek, ternyata Pak Jokowi," kata Haji Sueb Ketua RW XIII Tambak Lorok yang saat itu menerima kedatangan Presiden Joko Widodo, saat dikonfirmasi merdeka.com, Senin (18/2).

Dia menyebut, kedatangan tanpa pengawalan ketat justru membuat warga kaget. Pada saat itu, mendatangi beberapa nelayan untuk menanyakan kondisi perekonomian.

"Pak Jokowi justru baik. Setidaknya dijawab kabar perekonomian para warga nelayan. Ya dijawab meningkat baik sejak kepemimpinan bapak," jelasnya.

Tidak lama kemudian, dia bersama Jokowi langsung mendampingi keliling Tambak lorok mengecek dermaga dan melihat pekerjaan fisik lainnya mulai dari jalan yang belum selesai hingga talud.

"Ya harapannya ke depan talud juga bisa dibangun selesai agar warga tidak terdampak ombak. Termasuk juga akses jalan masuk ke tambak Lorok yang kurang memadai bisa selesai untuk perbaikan," ungkapnya.

Dia juga melontarkan keluhan soal pembebasan lahan. Dari sepanjang kunjungannya, berjanji akan selesai tahun ini.

"Intinya talud dan infrastruktur jalan akan diselesaikan. Ini masih proses perbaikan. Ya semoga jadi yang terbaik. Kalau proyek jadi, dia yakin bisa meningkatkan kesejahteraan nelayan," kata Haji Sueb yang juga seorang nelayan.

Diketahui, dalam debat capres Prabowo menceritakan jeritan hati nelayan selama ini yang ditemui saat kampanye di beberapa daerah. Prabowo melihat, masih banyak nelayan yang kesulitan mencari ikan karena aturan pemerintah.

"Saya hanya menyampaikan apa yang saya tangkap dalam keliling ke daerah, memang nelayan yang paling miskin itu yang sekarang masih mengalami sangat berat kehidupan mereka pak, jadi mungkin laporan ke bapak laporan bagus-bagus. Tapi biasanya di republik ini biasa pak kita sudah lama jadi warga negara, laporan bagus ternyata tidak sebagus apa yang dilaporkan ke bapak. Terima kasih," jelas Prabowo.

Jokowi pun menjawab santai soal keluhan Prabowo tersebut. Dia menceritakan pernah diam-diam bertemu nelayan untuk mendengarkan keluh kesah. Tidak melulu hanya mendapatkan laporan dari anak buahnya.

"Itu tugas pemimpin agar yang tidak bagus jadi bagus. Saya hampir setiap minggu, bulan ke kampung nelayan. Bahkan ke kampung nelayan jam 12 malam, tengah malam, saya berdua saja ke sana untuk memastikan bagaimana kondisi nelayan, banyak laporan ke saya tidak baik, yang baik, tapi saya ingin memastikan nelayan betul-betul saya tengah malam ke tambak Lorok, kampung nelayan di utara kota Semarang, saya ingin betul masalah itu masuk ke telinga saya, kita bisa buat kebijakan yang pas, bank mikro nelayan," tambah Jokowi.

Mendengar Jokowi, Prabowo tak lagi mau menanggapi lebih dalam. Menurut dia, topik tentang maritim sudah cukup. "Terima kasih cukup jelas pak. Kalau sudah jelas saya kira cukup ya," kata Prabowo. [mdk]